Jumat, 28 Juni 2013

Weekend

Akhirnya jum'at yang sibuk udah usai, akhir bulan, crowded, antrian nasabah membludak, segaligus nyambi jadi mentor buat anak baru yang lagi OJT udah selesai. Legaaa.. banget rasanya,
Alhamdulillah juga pas tutupan ga ada selih kas, karena hampir seharian laci dipakai maianan monopoli, diacak - acak buat latihan. Haha tapi lumayanlah capek - capek jadi ga terasa..
Belum lagi Alhamdulillah begitu sampai kost hujan langsung turun, rasanya bener - bener adem, hati, pikiran, semua rasanya jadi seger. Oiya, besok libur, waktunya santai - santai, melekan, browsing - browsing sampai malam. Haha...ga ada kerjaan banget ya,

Sebenarnya pengen juga sih malam ini pulang Ponorogo, nengokin bapak sama ibu, pengen juga ajak ibu jalan - jalan. Haha.. tiba - tiba ingat kalau ibu pengen jalan - jalan ke Jogja, katanya kangen lewat Wonogiri, Krisak, suasana perjalanan yang katanya unik, khas pedesaan - pedesaan di Jawa Tengah, dan seperti melihat kembali ke masa lalu. Orang - orang masih banyak naik sepeda angin, nenek - nenek lansia yang masih segar bugar, yang masih sehat sambil guyonan berangkat kesawah atau pasar. Haha Insya'allah ya ibu minggu depan Dhika pulang Ponorogo, terus kita jalan - jalan ke Jogja, sudah lama juga to kita tidak jalan - jalan. Tapi minggu depan ya.. lagian minggu ini Arda (adik ku) kan juga masih sibuk di Surabaya, semoga juga minggu depan Arda juga sudah ga sibuk jadi kita bisa sekeluarga jalan - jalannya.

Mhmm.. balik lagi ke sini, ternyata hujan di luar sudah reda, ga kerasa sambil nulis ehh.. salah ding, sambil baca - baca tiba - tiba udara kerasa mulai panas lagi. Haha.. sebenarnya ga kerasa sih kalau pas baca, cuma begitu behenti langsung deh seperti ruangan yang tiba - tiba AC-nya dimati'in. Lebay yak??? Serius, baca tulisan mbak itu rasanya adeeemm banget, e' sama m'-nya aja sampai banyak. Jago banget ya, lincah, mengalir ga ada habisnya. Pengen banget bisa nulis kaya mbak, bikin orang yang baca ketawa - ketawa sendiri, haru, bahagia, lega, jadi tau apa yang sebelumnya tidak tau. Komplit rasaya, dan komplit juga buat isi weekend.  Haha..

Dari membaca tulisan mbak aku jadi tau sedikit banyak tentang mbak, walau pastinya mungkin yang aku tau tidak lebih dari sebatas ujung kuku. Bisa juga merasa seperti menjadi bagian dari keluarga mbak, walau sebenarnya mungkin mbak sama sekali tidak mengenalku. Haha yaaa...
Walau tidak mungkin aku ada dalam cerita mbak, tapi aku bahagia bisa membaca semua tentang mbak. Dan aku juga bangga ketika ada kesempatan bisa bercerita tentang mbak, walau mungkin cuma sedikit.


Happy Weekend Semoga Besok Tokonya Ramai.



Sabtu, 15 Juni 2013

Tangan Ku Kaku


Entah karena bensin motor lagi waktunya isi bensin atau memang kebetulan, tiba - tiba malam ini aku pengen makan soto ayam yang ada di simpang tiga. Seperti biasa rute dari kost ke simpang tiga pasti lewat depan rumah mbak dan malam ini pun aku lewat depan rumah mbak. Seperti biasa juga ketika lewat depan rumah mbak aku selalu menengok atau paling tidak melirik ke arah pintu rumah mbak. Tapi malam ini ada yang beda, bukan rutenya, bukan juga akitivitas ku yang ganti dari yang tadinya noleh jadi ndangak atau dari nglirik jadi merem sambil naik motor. Malam ini untuk yang pertama kalinya aku melihat mbak duduk di kursi depan pintu rumah, mbak tersenyum, dan mengangguk kepada ku. Aku benar - benar kaget, shock, dan terheran - heran karena biasanya yang selalu duduk disitu hanyalah ayah mbak dan tiba - tiba berubah menjadi mbak. Saking kagetnya entah kenapa jari tanganku tiba - tiba juga menjadi kaku, jempol yang sudah nempel di klakson seolah tidak bisa bergerak, kaku, dan niat ku untuk segera membalas anggukan mbak gagal.

Dengan masih terheran - heran aku pun sampai di SPBU dengan sambil terbayang mbak. Seperti pembeli lain aku pun antri, turun, dan membuka jog sepedah motorku untuk diisi bensin. "Lhoh, koq ga ada tutup tankinya?" haha.. Ini kan motor laki, ngapain juga turun, dan membuka jog segala. Hadeh benar - benar tidak konsentrasi, motor juga motor sendiri, baru juga bukan, sudah bertahun - tahun malah iya. Koq bisa lupa sih. OK! "Pak  30.000 ya?" sambil tak kasih uangku pecahan 50.000-an. "Mas?" Petugas SPBU kembali nyodorin kembalian 40.000. "Koq banyak?" ternyata sama mas-nya motorku cuma diisi 10.000. Karena dari tadi aku ga fokus aku pun melilih introspeksi dari pada menghakimi petugas SPBU itu. "Apa iya ya aku yang salah ngomong? Masa isa niat pikiran dan hati beli 30.000 tapi mulut pesen 10.000?" Ya sudah lah, toh besok - besok bisa beli lagi. Mungkin karena perut laper kali ya...

Setelah kenyang beli soto, akupun pulang dengan rute yang sama, lewat depan rumah mbak, tentunya dengan niat bulat menyapa mbak dengan klakson jika memang mbak masih di situ. "Lha, koq yang duduk disitu berubah jadi ayah? Lha koq warna bajunya sama?" Lha masa iya yang lewat pertama tadi salah, Lha masa iya tadi yang duduk di situ bukan mbak? atau aku yang sekarang salah lihat?" Aku pun segera menepi, kebetulan di kanan jalan ada penjual martabak, haha perut jadi laper. Sambil menunggu martabak aku kembali terheran - heran sambil penasaran "Yang salah lihat yang pertama atau yang kedua?" Mhmm..setelah pesananku selesai dan karena malas juga menyebrang jalan akupun memutuskan untuk sekali lagi lewat depan rumah mbak. Memastikan siapa yang sebenarnya tadi duduk di depan pintu. 

Dengan membaca bismillah aku pelan - pelan lewat depan rumah mbak dan ternyata pintu rumah mbak sudah tertutup, tak ada seorangpun yang duduk disitu.




Minggu, 09 Juni 2013

“Catatan Terakhir Malam Minggu Miko”




Malam minggu gue gagal lagi. Tapi jujur, selama malam minggu - malam minggu ini gue belajar banyak. Gue belajar bahwa terkadang selain harus mendengarkan perkataan orang lain, kita juga harus tahu apa yang sebenarnya kita butuh. Dan terkadang kita gak sehebat yang kita pikir. Itu gak apa - apa. Gue juga belajar kita juga gak harus tahu orang lain butuh kita atau tidak, tapi yang penting kita ada untuk mereka. Dan selama malam minggu - malam minggu ini gue belajar, bahwa GUE GAK BOLEH BERHENTI BERHARAP. GUE YAKIN SUATU SAAT NANTI PASTI ADA ORANG YANG TERBAIK BUAT GUE.”


 — Miko (“Malam Terakhir Miko” - Malam Minggu Miko) —