Tak terasa waktu telah berlalu,
sudah tiga tahun aku tinggal di kota ini dan hari ini adalah hari terakhirku di
sini. Pertanggal 8 Juli 2013 kemarin surat mutasiku ke Cabang Ponorogo dari
Kawil sudah datang. Rasa senang, haru, dan sedih larut menjadi satu. Sudah
tidak terkira banyaknya cerita, baik itu senang, duka, tawa, dan cinta.
Teman – teman kantor, Bpk dan Ibu
Gatot , Iyuk, bagiku kalian sudah menjadi saudara sekaligus keluargaku. Hampir
setiap hari kulalui hari bersama kalian baik disaat sehat maupun sakit. Mas
Narko, Iyuk, Ibu – ibu penjual nasi
pecel, padang, nasi gudeg, Cak ji kalian sudah begitu hafal sampai – sampai tidak
pesanpun kalian sudah tau aku mau makan apa. Aldi, Andin, Nadia, Cacha, Little Dija,
Anak – anak kecil yang lucu, tanpa kalian sadari kalian selau menghiburku,
mengisi di sela – sela rutinitasku. Begitu juga dengan nasabah – nasabah yang
lucu, yang hobi ngajak ngobrol dan becanda, yang tidak suka ngeyelan, cepat atau
lambat pasti aku akan selalu kangen dengan
kalian.
Tiga tahun dari yang tadinya
begitu berat aku ke kota ini, kini justru terasa begitu berat menuju kota yang baru. Kota kelahiranku,
Ponorogo ku, bahkan disana ada teman, saudara, dan keluarga ku. Tapi entahlah,
tiga tahun di Jombang membuatku begitu nyaman dan kerasan. Hari ini aku harus berpisah
dengan teman – temanku di kota ini untuk kembali ke kota ku, kota kelahiranku
dan entah mungkin dua atau tiga tahun lagi aku juga akan meninggalkan kota itu,
kota yang sekaligus menjadi kampung halamanku.
Ya Tuhan lindungi dan berkati
orang – orang yang selalu menyayangiku di kota ini, dan semoga aku juga bisa
menjadi berkat untuk orang – orang baru di kotaku. Sampai berjumpa kembali kota
Jombang, kotamu bagaikan rumah keduaku.
“Setiap pertemuan
pasti akan ada perpisahan, dan seberat – berat cobaan adalah perpisahan.”



