Minggu, 14 Juli 2013

Meninggalkan Kota Jombang

Tak terasa waktu telah berlalu, sudah tiga tahun aku tinggal di kota ini dan hari ini adalah hari terakhirku di sini. Pertanggal 8 Juli 2013 kemarin surat mutasiku ke Cabang Ponorogo dari Kawil sudah datang. Rasa senang, haru, dan sedih larut menjadi satu. Sudah tidak terkira banyaknya cerita, baik itu senang, duka, tawa, dan cinta.


Teman – teman kantor, Bpk dan Ibu Gatot , Iyuk, bagiku kalian sudah menjadi saudara sekaligus keluargaku. Hampir setiap hari kulalui hari bersama kalian baik disaat sehat maupun sakit. Mas Narko, Iyuk,  Ibu – ibu penjual nasi pecel, padang, nasi gudeg, Cak ji kalian sudah begitu hafal sampai – sampai tidak pesanpun kalian sudah tau aku mau makan apa. Aldi, Andin, Nadia, Cacha, Little Dija, Anak – anak kecil yang lucu, tanpa kalian sadari kalian selau menghiburku, mengisi di sela – sela rutinitasku. Begitu juga dengan nasabah – nasabah yang lucu, yang hobi ngajak ngobrol dan becanda, yang tidak suka ngeyelan, cepat atau lambat pasti  aku akan selalu kangen dengan kalian.


Tiga tahun dari yang tadinya begitu berat aku ke kota ini, kini justru terasa begitu berat menuju kota yang baru. Kota kelahiranku, Ponorogo ku, bahkan disana ada teman, saudara, dan keluarga ku. Tapi entahlah, tiga tahun di Jombang membuatku begitu nyaman dan kerasan. Hari ini aku harus berpisah dengan teman – temanku di kota ini untuk kembali ke kota ku, kota kelahiranku dan entah mungkin dua atau tiga tahun lagi aku juga akan meninggalkan kota itu, kota yang sekaligus menjadi kampung halamanku.


Ya Tuhan lindungi dan berkati orang – orang yang selalu menyayangiku di kota ini, dan semoga aku juga bisa menjadi berkat untuk orang – orang baru di kotaku. Sampai berjumpa kembali kota Jombang, kotamu bagaikan rumah keduaku.

“Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, dan seberat – berat cobaan adalah perpisahan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar