Selasa, 27 Agustus 2013

Suntik TT Tak Harus Kawin

Mungkin semua orang sudah tau kalau suntik TT (Tetanus Toksoid) adalah salah satu syarat wajib bagi pasangan yang akan segera melakukan pernikahan. Begitu juga dengan saya, tadi malam saya memutuskan untuk segera mungkin melakukan suntik vaksin Tetanus Toksoid (TT). Mungkin terdengar mendadak tapi inilah hidup, ketika Allah berkenhendak maka tidak ada satupun yang mustahil. Walau tidak ada angin tidak ada hujan suntik TT harus segera mungkin.

Cerita berawal dari tiga hari yang lalu, tepatnya hari sabtu kemarin (Hari ini hari Selasa). Sabtu kemarin kebetulan ada teman kantor yang menikah, aku dan kawan - kawan pun dengan semangat menghadiri pesta pernikahanya.
Jum'at (sehari sebelum hari sabtu) Aku dan rekan - rekan merencanakan berangkat bersama dari kantor kami memutuskan berkumpul pukul 12.00 dikantor terlebih dahulu.
Sabtu (Hari H) dari jam 08.00 pagi Ibu kerumah tetanga yang kebetulan juga sedang hajatan. Jam 09.00 Bapak dan Adik juga keluar untuk pergi ke bengkel. Akupun memutuskan untuk menghabiskan waktu menunggu sambil menonton televisi, (Ahhhh ga bisa bercerita...)

Intinya bukan di acara kawinan aku bertemu jodoh, malah datangpun akhirnya tidak. Sabtu itu diluar dugaan aku tertidur di depan televisi, ketika bangun ternyata jarum jam sudah menunjuk pada pukul 12.35 waaarrhhhhhh.... jadwal kumpul dikantor jam 12.00 sementara jarak dari rumah kekantor 30 menit. Mandi juga belum, dan alamat rumahnyapun aku belum tau pasti. Walaupun telat aku memutuskan berangkat, aku pun langsung ke kamar mandi, secepat kilat aku dandan dan segera kuambil hp ku yang ternyata ada beberapa BBM dan panggilan tak terjawab. Dalam 15 menit aku tiba dikantor dan ternyata teman - teman sudah berangkat. Akupun memutuskan menelpon salah satu teman agar dipandu menuju lokasi yang jaraknya kurang lebih 25km dari kantor.  Kembali secepat mungkin aku menggeber sepeda motorku, Ngebel 25 km dari Kota Ponorogo dengan jalan berliku dan naik turun. Kira - kira 15 menit kemudian aku sudah masuk jalur menanjak dan berliku, kunikmati setiap tikungan bak Valentino Rosi (Komeng kalau di Indonesia) sambil sesekali melihat rambu - rambu lalulintas. Di beberapa lereng tebing tertulis "Awas Musim Hujan Rawan Longsor" aku pun enjoy aja, maklum saat ini kan musim kemarau.

Setelah beberapa kali menyalip truk - truk sirtu (Pasir dan Batu) dibeberapa tikungan akupun sampai di salah satu tikungan panjang mulus, andenalinku semakin terpacu tapi aku lupa kalau ternyata setelah tikungan itu ada satu tikungan lagi yang cukup tajam. Crashhh.....aspal habis, ternyata dibalik tikungan itu sempat terjadi longsor dan hingga kini belum sempurna diperbaiki. Akupun terjerembak karena ternyata diujung tikungan kecil itu ternyata penuh dengan batu pasir. aku terlempar kesisi kiri dari motor dan kulihat motorku juga terseret kearahku. Brakkk.... "mas hati - hati jangan ngebut jalanya rusak" yaahhhh ini adalah pengalamanku jatuh dari motor setelah 7th tidak pernah sedikitpun terlibat kecelakaan lalulintas.

Akupun segera berdiri dan mengakat sepedah motorku yang tergeletak ditengah jalan, alhamdulilah Jaket dan sarung tangan melindungkiku dari lecet sedikitpun. Alhamdulillah ga apa - apa, kulihat celanaku sambil berniat kubersihhkan dari pasir dan debu tapi Uups.... ternyata hampir separu celanaku sobek tak terkira, di beberapa bagian, lutut, paha, dan kantong sudah bolong. Begitu juga dengan kakiku, Lecet abissss.... 

Segera ku telp temanku kusampaikan "maaf aku tak bisa menyusul mereka dengan alasan bingung mencari alamatnya" hehehe kawatir sih nanti malah bikin panik kalau jujur (Bohong = Kadang juga Halal). akhirnya aku memutuskan pulang, setelah sebelumnya aku mampir ke salah satu toko untuk membeli obat luka. Sampai rumahpun segera mungkin aku bersihkan dengan revanol, dan kuberi obat luka seali lagi.

Alhamdulilah keesokan harinya (Minggu) itu luka sudah kering, tenang rasanya cuma agak geli - geli aja kalau kena kain. Senin akupun ngantor seperti biasa selolah tak terjadi apa - apa. Beberapa teman bertanya sambil terheran - heran "Hey kenapa kemarin koq tiba - tiba kaya putus asa gitu cari alamatnya? terus malah kasih kabar ga jadi datang???" akupu hanya tersenyum secara mereka pasti heran dengan orang yang tak kenal putus asa ini seolah tiba - tiba kehilagan harapan. Yaa.. gimana mau datang ke kawinan orang celana jebol semua, emang Komeng. :))

Alhamdulillah hari Senin lancar meskipun lumayan tersiksa karena ternyata kaki sulit untuk ditekuk, termasuk ketika harus menjalankan kewajiban. Tak sabar begitu sampai dirumah aku buka perban di kakiku dan ternyata Aaarhhhh...duh lukaku malah meradang, dari yang tadinya kering malah basah lagi. Akupun segera minta tolong adik untuk segera ke dokter. Untung belum terlambat, di sana akupun diberitahun sedikit banyak tentang protab menangani luka, dan alhamdulillah untung yang tak lakukan sudah OK! sudah betul cuma ternyata ada satu lagi. Ibu dokter bilang kalau seharusnya orang yang terkena luka sekecil apapun wajib untuk vaksinasi Tetanus Toksoid (TT). "Haahhhh yang wajib buat orang kawin itu dok?" iyaa semua wajib karena virus itu bisa menular lewat udara.

Beliapun kemudian bercerita tentang pengalamanya sewaktu koas, tentang balita yang telingannya lecet terus terinfeksi virus Tetanus dari kuda yang dipakai delman waktu ke puskesmas, tentang pak Kiyai yang terinfeksi karna ada luka dikaki tapi nekat kesawah dan tidak mau divaksinasi. Hii.. pokoknya serem deh.
Akupun memutuskan untuk minta disuntik vaksin TT saat itu juga. "Iya dok saya mau?" dan ibu dokter pun tersenyum "tapi agak mahal ya harganya 120-160rb sekali suntik, dan disini kebetulan kosong!!!!" hiaaaahhh...

Karna penasaran dan ada yang mengganjal aku pun bertanya ke ibu dokter itu, "buk kalau setiap ada luka wajib suntik TT apa tidak apa - apa buk kalau terlalu sering???? " Kalau mau habis dari sini tak bikinkan surat pengantar kepuskesmas, disana ada koq 24 jam. Vaksin TT itu tahan 6 bulan jadi sutiknya bukan tiap habis jatuh atau luka terus suntik" hehehe "ya maklum lah buk saya kan tidak tau" alhamdulillah begitu selesai diperiksa dandiberi obat minum akupun segera ke puskesmas 24 jam yang jaraknya mungkin 3km dari rumah maklum di Desa. Dan alhamdulilah lagi vaksinya ada plus harganya juga cuma 120 rb bukan 160 rb. Lega rasanya kalau bisa berobat hingga tuntas.

"Tetanus adalah penyakit menular disebabkan oleh kontaminasi luka dari bakteri yang hidup di tanah. Bakteri Clostridium tetani adalah organisme penyebab penyakit tetanus yang mampu hidup bertahun-tahun di tanah dalam bentuk spora."
"Tetanus membuat kejang otot tidak terkendali, kadang-kadang disebut kejang mulut. Dalam kasus yang berat, otot-otot yang digunakan untuk bernapas bisa kejang, menyebabkan kekurangan oksigen ke otak dan organ lain yang mungkin bisa mengakibatkan kematian."
Lebih lengkapnya tentang tetanus bisa dilihat di sini yaa...

Hati - hati jaga diri, jangan sampai luka, lecet, atau barut - barut dan sejenisnya apalagi kalau penyebabnya hanya karena kurang hari - hati atau ceroboh. Luka terbuka sekecil apapun bisa menjadi penyebab tertularnya penyakit tetanus. Dan menjegah adalah jauh lebih baik dari pada mengobati, jika ada luka segera mungkin vaksinasi TT, tidak luka juga boleh karena nggak ruginya biayanya juga tidak seberapa, tak harus ke dokter mahal, puskesmas juga bisa.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar