Sabtu, 14 Desember 2013

Membuat Foto Hebat dengan Canon EOS 1100D

Mungkin saat ini banyak temen – temen pemilik EOS 1100D  mulai bosen karena hasil jepretanya terlihat monotone alias gitu – gitu aja. Merasa kecewa karena hasilnya jauh dari bayangan ketika memiliki sebuah camera DSLR, atau ternyata hasilnya tidak beda jauh dengan kamera poket? Mhmmm coba ya jangan buru – buru menghakimi, coba dicek dulu kira – kira fasilitas atau fitur apa yang selama ini belum pernah dicoba.

Penting nih, “Lensa”. Ketika kita memutuskan untuk membeli kamera DSLR pasti pertimbangan utamanya adalah agar kita bisa bebas berkreasi dengan mengganti – ganti lensa. (Yaaa..ada juga sih yang buat gaya – gayaan,hehe…).


Dengan berbagai jenis lensa kita bisa berkreasi semaksimal mungkin, foto – foto yang kita hasikan juga bisa jauh lebih menarik, tajam, dan indah. Ga harus beli, pinjam juga boleh dan itu adalah salah satu keuntungan ketika kita bergabung dengan komunitas. Kita bisa bertukar - tukar lensa dengan teman, tentunya dengan teman - teman yang memiliki kamera dengan merek yang sama. Seperti yang dilakukan Om Hendhika nih, pinjem lensa tapi plus kameranya. Haha…intinya dengan kamera Canon EOS 1100D yang super terjangkau itu kamu bisa lo ganti lensanya untuk bikin foto atau portrait seperti ini.


http://focusnusantara.com/product/lenses/canon_lenses/canon_prime_lenses/canon_ef_50mm_f14_usm.html
Canon EF 50mm f/1.4 USM

http://focusnusantara.com/product/lenses/canon_lenses/canon_prime_lenses/canon_ef_135mm_f20l_usm.html
Canon EF 135mm f/2.0L USM
http://focusnusantara.com/product/lenses/canon_lenses/canon_prime_lenses/canon_ef_135mm_f20l_usm.html
Canon EF 135mm f/2.0L USM

Kerenkan hasilnya, buat kalian yang suka portrait bisa bereksperimen tu dengan lensa - lensa bukaan besar (f : keci)l misalkan f1.4, f1.8, atau f2.0. Selain efek kulit jadi lebih soft lensa bukaan lebar juga mampu membuat bokeh atau efek background ngeblur, apalagi dengan focal lenght yang lebih panjang (mm).

O'iya pemilik Canon EOS M, Sony Nex, atau FujiFilm X serise juga bisa lo ganti - ganti lensa layaknya DSLR tentunya dengan merek lensa yang sesuai dengan kameramu. Terus bereskperimen ya dan jangan mudah bosen karena memotret itu menyenangkan.

Rabu, 06 November 2013

Secantik Hagia Sophia

Hagia Sophia, Istanbul


Dalam senja aku tersadar,
Dalam letih aku melihat.
Dan dalam malam aku akhirnya tau,

Bahwa kamu, secantik Hagia Sophia.
Ya Hagia Sophia,
Bukan Taj Mahal yang maha terkenal,
Atau Burj Khalifa yang mampu menembus cakrawala.

Kamu secantik Hagia Sophia,
Hagia Sophia yang membuat seorang Sultan rela turun dari kudanya.
Untuk menekuk lutut dan bersujud kepadaNya,

Hagia Sophia,
Hagia Sophia yang begitu abadi,
Hingga kini bahkan hingga kelak, di hati nanti.

Kamis, 24 Oktober 2013

Sedikit Foto di Acara Kawinan

Si Fara lagi pangku sama kakaknya.
Tita, saudara sepupuku masih SMP.
Dona, kakak sepupu.
Catatan :
* Baru upload 3 foto, karena internet lemot.
* Semua yang ada di foto adalah anggota keluarga.
* Foto menggunakan kamera EOS 550D dengan lensa 50mm f1.8
* Tidak ada foto mempelai karena sudah ada tukang fotonya sendiri.
* Ini bukan foto di acara kawinan saya lo, karena saya belum menikah. :)

Senin, 07 Oktober 2013

Seorang Perempuan yang Sudah Melihat Dunia,

Seorang Perempuan yang Sudah Melihat Dunia, Bagaimana Mungkin Masih Bisa Melihat Hal kecil di Dalam Diri ku. Perempuan itu benar - benar seperti dewi langit sedang aku mungkin hanya seperti semut yang setiap saat harus siap bersembunyi agar tak terinjak tentara Sulaiman. Tuhan..aku bisa menemukan jarum dalam tumpukan jerami tapi hingga saat ini aku tidak bisa menemukan perempuan sepertinya.

Dalam setiap do'a Engkau pasti tahu jika selain kedua orang tua ku selalu ada dia di dalam do'aku.
Seperti pahala isya dan subuh yang apabila seseorang tau maka mampu membuatnya ikhlas merangkak kepadaMu. Maka bagiku dia adalah seperti isya dan subuhku, dan aku pun ikhlas untuk merangkak berdo'a memintanya kepadaMu.
Satu detikpun tak pernah aku rela meninggalkan waktu - waktuku tanpa berdo'a memintanya kepadaMu.

Dalam kemurahan dan kasihsayangMu tak pernah henti aku memohonnya kepadaMu.
MemujiMu untuk kemurahan dan kasih sayangMu,
Tuhan, yang aku tahu hanya Engkau yang berkuasa atas takdir hidupku dan hidupnya.
Maka akupun hanya bersujud dan meminta pertolongan kepadaMu,
Agar Engkau berkenan selalu memberi jalan yang lurus kepadanya dan juga kepadaku.
Jalan yang mempertemukan kami, jalan yang penuh keberkahan, dan bukan jalan yang Engkau murkai. 

Ya Allah Engkau tahu di setiap ujung lima waktuMu selalu ada namanya di batinku.
Dan dalam AlfatihahMu tak pernah henti aku tujukan lafalnya hanya untuknya,
sebagai tanda hadiah sekaligus bukti bahwa aku percaya akan janjiMu.

Kabulkanlah do'aku ya Allah, aaminn.. aamiin.. Ya Rabba' Alamin.

Sabtu, 21 September 2013

Roti Canai

Ini ceritanya adalah kita lagi mampir beli roti canai di alun - alun Ponorogo, lokasinya di bagian selatan alun - alun atau di sisi kiri jalan kalau dari arah barat. Sudah tau kan roti canai itu apa? Roti canai itu sama kaya roti maryam, lebih tepatnya mirip kali ya. Roti ini berasal dari Malaysia dan mengapa disebut canai adalah dari proses cara pembuatanya yang dilakukan dengan cara di canai (Ceneng = Bahasa Jawa).
Nevi iklan teh tarik dan si rizal dengan telur puyuh goreng andalanya.

Sisi kanan iklan KB dua anak cukup, sisi kiri mbak Ning yang gaya doang.

Si Rizal lebih memilih telur puyuh goreng.

Konsentrasi bikin Roti Canai

Irfan lupa ga keramas, ehh ga keramas apa disuruh bayar ya???!
Roti canai punya banyak pilihan isi atau rasa dari mulai original, pisang, susu, sampai corned. Untuk minumanya ada yang khas juga dari Malaysia namanya teh rarik, tapi kalau tidak suka ada juga pilihan lain seperti milo, atau nescafe. Rasanya enak koq, ringan, gurih, dan manis. Harganya juga bersahabat pokoknya ga nguras kantong deh apalagi kalau dibayarin. huahaha..tapi bener koq murah. :DDD

Rabu, 11 September 2013

Jalan - Jalan ke Pacitan

Alhamdulillah akhirnya kesampaian juga ajak ibu jalan - jalan ke Pacitan. Pacitan adalah satu - satunya kota yang berlokasi disekitar kabupaten Ponorogo yang sama sekali belum pernah ibu kunjungi. Selain jaraknya yang lumayan jauh, jalan menuju Pacitan juga cukup berliku dan naik turun.
Masjid Agung Pacitan
Masjid Agung Pacitan adalah tujuan pertama kami, lokasinya berada tepat di sebelah barat alun - alun Pacitan yang juga berada di tengah - tengah kota Pacitan. Tampak desain arsitektur masjid Agung Pacitan begitu indah dan tidak kalah megah dari masjid - masjid agung di kota lain.

Dari masjid Agung kami meneruskan jalan - jalan ke pantai, kami memilih pantai yang jaraknya juga paling dekat dengan Kota, namanya Pantai Teleng Ria. Jaraknya kurang lebih 3 km ke arah selatan dari kota pacitan atau 10-15 menit dari kota Pacitan.
Ibu, Bapak, dan Arda berteduh dibelakang pos rescue pantai Teleng Ria Pacitan
Pos atau menara rescue pantai Teleng Ria yang tadi dipakai berteduh
Ibu dan Bapak berfoto di Pantai Teleng Ria Pacitan
Arda juga ikut foto 
Foto keluarga dengan background mercusuar
(Bangunan berwarna kecil berwarna merah di ujung teluk)
Tidak terasa ya bayangan sudah hampir tepat di bawah mata kaki dan kami pun memutuskan mencari tempat berteduh sekaligus istirahat dan makan siang. Namanya Sari Laut Bu Gandos, jaraknya dekat dengan pantai kurang lebih 1 km dari pantai Teleng Ria.
Sari Laut Bu Gandos Pacitan
Jrengg - jreengg kami sudah sampai di warung makan Bu Gandos
Bapak dan Arda begitu lahap menikmati sajian dari warung Bu Gandos, Alhamdulillah cocok
View pantai Teleng Ria dari dalam warung Bu Gandos
Di warung Sari laut Bu Gandos ini menyajikan aneka ragam hidangan laut dari mulai ikan bakar, cumi, udang, aneka tumis, urap - urap, dan yang hukumnya haram kalau dilewatkan adalah nasi tiwul. Nasi yang terbuat dari tepung singkong yang rasanya sangat mantab, sedikit manis, dan tentunya gurih. Di sana juga ada aneka sambal mulai sambal kecap, kelapa, hinga sambal bawang yang pedasnya luuuuar biaasaaaa!!! Mhmmm yummy....Oiya warung Bu Gandos ini juga sangat terenal, tak jarang ketika makan siang di sini kita bisa bertemu dengan Bpk Bupati, Kapolres, Dandim, hingga ibu - ibu Geje yang sedang arisan. Urusan harga juga terjangkau berempat paling cuma habis antara Rp 80.000 - Rp150.000an.

Masjid sudah, pantai sudah, temat makan sudah, nah sekarang tingal cari oleh - oleh khas Pacitan buat tetangga, teman, atau saudara.
Pusat oleh - oleh khas Pacitan
(Sari Rasa)
Kolong, semacam cemilan dari bahan singkong
Kecap SRK, kecap asli Pacitan pernah masuk Petualangan Si Gundul
Sale, makanan khas dari pisang
(Rasanya manis ini yang paling andalan)
Nama tokonya Sari Rasa, lokasinya berada ke arah timur dari pusat kota Pacitan Kurang lebih 1-2 km. Setelah jembatan besar dan pasar Arjowinangun di Jl. Adi Sucipto no 1. Tidak jauh koq dari pasar terus aja, ke timur nanti ada pertigaan, kalian lurus saja sedikit kearah timur. Loksi tokonya berada di kiri jalan kalau dari arah kota.
Jl. Raya Pacitan - Ponorogo
(Sedang ada proyek pengeprasan tebing 7 September 2013)
Alhamdulilah perut kenyang oleh - oleh pun sudah dapat, saatnya kembali menembus bukit dan lembah menuju Kabupaten Ponorogo. Dan alhamdulillah juga perjalanan juga lancar selamat hingga sampai di rumah.

Selasa, 27 Agustus 2013

Suntik TT Tak Harus Kawin

Mungkin semua orang sudah tau kalau suntik TT (Tetanus Toksoid) adalah salah satu syarat wajib bagi pasangan yang akan segera melakukan pernikahan. Begitu juga dengan saya, tadi malam saya memutuskan untuk segera mungkin melakukan suntik vaksin Tetanus Toksoid (TT). Mungkin terdengar mendadak tapi inilah hidup, ketika Allah berkenhendak maka tidak ada satupun yang mustahil. Walau tidak ada angin tidak ada hujan suntik TT harus segera mungkin.

Cerita berawal dari tiga hari yang lalu, tepatnya hari sabtu kemarin (Hari ini hari Selasa). Sabtu kemarin kebetulan ada teman kantor yang menikah, aku dan kawan - kawan pun dengan semangat menghadiri pesta pernikahanya.
Jum'at (sehari sebelum hari sabtu) Aku dan rekan - rekan merencanakan berangkat bersama dari kantor kami memutuskan berkumpul pukul 12.00 dikantor terlebih dahulu.
Sabtu (Hari H) dari jam 08.00 pagi Ibu kerumah tetanga yang kebetulan juga sedang hajatan. Jam 09.00 Bapak dan Adik juga keluar untuk pergi ke bengkel. Akupun memutuskan untuk menghabiskan waktu menunggu sambil menonton televisi, (Ahhhh ga bisa bercerita...)

Intinya bukan di acara kawinan aku bertemu jodoh, malah datangpun akhirnya tidak. Sabtu itu diluar dugaan aku tertidur di depan televisi, ketika bangun ternyata jarum jam sudah menunjuk pada pukul 12.35 waaarrhhhhhh.... jadwal kumpul dikantor jam 12.00 sementara jarak dari rumah kekantor 30 menit. Mandi juga belum, dan alamat rumahnyapun aku belum tau pasti. Walaupun telat aku memutuskan berangkat, aku pun langsung ke kamar mandi, secepat kilat aku dandan dan segera kuambil hp ku yang ternyata ada beberapa BBM dan panggilan tak terjawab. Dalam 15 menit aku tiba dikantor dan ternyata teman - teman sudah berangkat. Akupun memutuskan menelpon salah satu teman agar dipandu menuju lokasi yang jaraknya kurang lebih 25km dari kantor.  Kembali secepat mungkin aku menggeber sepeda motorku, Ngebel 25 km dari Kota Ponorogo dengan jalan berliku dan naik turun. Kira - kira 15 menit kemudian aku sudah masuk jalur menanjak dan berliku, kunikmati setiap tikungan bak Valentino Rosi (Komeng kalau di Indonesia) sambil sesekali melihat rambu - rambu lalulintas. Di beberapa lereng tebing tertulis "Awas Musim Hujan Rawan Longsor" aku pun enjoy aja, maklum saat ini kan musim kemarau.

Setelah beberapa kali menyalip truk - truk sirtu (Pasir dan Batu) dibeberapa tikungan akupun sampai di salah satu tikungan panjang mulus, andenalinku semakin terpacu tapi aku lupa kalau ternyata setelah tikungan itu ada satu tikungan lagi yang cukup tajam. Crashhh.....aspal habis, ternyata dibalik tikungan itu sempat terjadi longsor dan hingga kini belum sempurna diperbaiki. Akupun terjerembak karena ternyata diujung tikungan kecil itu ternyata penuh dengan batu pasir. aku terlempar kesisi kiri dari motor dan kulihat motorku juga terseret kearahku. Brakkk.... "mas hati - hati jangan ngebut jalanya rusak" yaahhhh ini adalah pengalamanku jatuh dari motor setelah 7th tidak pernah sedikitpun terlibat kecelakaan lalulintas.

Akupun segera berdiri dan mengakat sepedah motorku yang tergeletak ditengah jalan, alhamdulilah Jaket dan sarung tangan melindungkiku dari lecet sedikitpun. Alhamdulillah ga apa - apa, kulihat celanaku sambil berniat kubersihhkan dari pasir dan debu tapi Uups.... ternyata hampir separu celanaku sobek tak terkira, di beberapa bagian, lutut, paha, dan kantong sudah bolong. Begitu juga dengan kakiku, Lecet abissss.... 

Segera ku telp temanku kusampaikan "maaf aku tak bisa menyusul mereka dengan alasan bingung mencari alamatnya" hehehe kawatir sih nanti malah bikin panik kalau jujur (Bohong = Kadang juga Halal). akhirnya aku memutuskan pulang, setelah sebelumnya aku mampir ke salah satu toko untuk membeli obat luka. Sampai rumahpun segera mungkin aku bersihkan dengan revanol, dan kuberi obat luka seali lagi.

Alhamdulilah keesokan harinya (Minggu) itu luka sudah kering, tenang rasanya cuma agak geli - geli aja kalau kena kain. Senin akupun ngantor seperti biasa selolah tak terjadi apa - apa. Beberapa teman bertanya sambil terheran - heran "Hey kenapa kemarin koq tiba - tiba kaya putus asa gitu cari alamatnya? terus malah kasih kabar ga jadi datang???" akupu hanya tersenyum secara mereka pasti heran dengan orang yang tak kenal putus asa ini seolah tiba - tiba kehilagan harapan. Yaa.. gimana mau datang ke kawinan orang celana jebol semua, emang Komeng. :))

Alhamdulillah hari Senin lancar meskipun lumayan tersiksa karena ternyata kaki sulit untuk ditekuk, termasuk ketika harus menjalankan kewajiban. Tak sabar begitu sampai dirumah aku buka perban di kakiku dan ternyata Aaarhhhh...duh lukaku malah meradang, dari yang tadinya kering malah basah lagi. Akupun segera minta tolong adik untuk segera ke dokter. Untung belum terlambat, di sana akupun diberitahun sedikit banyak tentang protab menangani luka, dan alhamdulillah untung yang tak lakukan sudah OK! sudah betul cuma ternyata ada satu lagi. Ibu dokter bilang kalau seharusnya orang yang terkena luka sekecil apapun wajib untuk vaksinasi Tetanus Toksoid (TT). "Haahhhh yang wajib buat orang kawin itu dok?" iyaa semua wajib karena virus itu bisa menular lewat udara.

Beliapun kemudian bercerita tentang pengalamanya sewaktu koas, tentang balita yang telingannya lecet terus terinfeksi virus Tetanus dari kuda yang dipakai delman waktu ke puskesmas, tentang pak Kiyai yang terinfeksi karna ada luka dikaki tapi nekat kesawah dan tidak mau divaksinasi. Hii.. pokoknya serem deh.
Akupun memutuskan untuk minta disuntik vaksin TT saat itu juga. "Iya dok saya mau?" dan ibu dokter pun tersenyum "tapi agak mahal ya harganya 120-160rb sekali suntik, dan disini kebetulan kosong!!!!" hiaaaahhh...

Karna penasaran dan ada yang mengganjal aku pun bertanya ke ibu dokter itu, "buk kalau setiap ada luka wajib suntik TT apa tidak apa - apa buk kalau terlalu sering???? " Kalau mau habis dari sini tak bikinkan surat pengantar kepuskesmas, disana ada koq 24 jam. Vaksin TT itu tahan 6 bulan jadi sutiknya bukan tiap habis jatuh atau luka terus suntik" hehehe "ya maklum lah buk saya kan tidak tau" alhamdulillah begitu selesai diperiksa dandiberi obat minum akupun segera ke puskesmas 24 jam yang jaraknya mungkin 3km dari rumah maklum di Desa. Dan alhamdulilah lagi vaksinya ada plus harganya juga cuma 120 rb bukan 160 rb. Lega rasanya kalau bisa berobat hingga tuntas.

"Tetanus adalah penyakit menular disebabkan oleh kontaminasi luka dari bakteri yang hidup di tanah. Bakteri Clostridium tetani adalah organisme penyebab penyakit tetanus yang mampu hidup bertahun-tahun di tanah dalam bentuk spora."
"Tetanus membuat kejang otot tidak terkendali, kadang-kadang disebut kejang mulut. Dalam kasus yang berat, otot-otot yang digunakan untuk bernapas bisa kejang, menyebabkan kekurangan oksigen ke otak dan organ lain yang mungkin bisa mengakibatkan kematian."
Lebih lengkapnya tentang tetanus bisa dilihat di sini yaa...

Hati - hati jaga diri, jangan sampai luka, lecet, atau barut - barut dan sejenisnya apalagi kalau penyebabnya hanya karena kurang hari - hati atau ceroboh. Luka terbuka sekecil apapun bisa menjadi penyebab tertularnya penyakit tetanus. Dan menjegah adalah jauh lebih baik dari pada mengobati, jika ada luka segera mungkin vaksinasi TT, tidak luka juga boleh karena nggak ruginya biayanya juga tidak seberapa, tak harus ke dokter mahal, puskesmas juga bisa.





Jumat, 02 Agustus 2013

2 Agustus 2013

Pacitan,

Waaahhh baru kemarin posting tentang meninggalkan Jombang,

Pagi ini dapat kabar,

Ada permintaan dari kanwil 8,

Mulai pertengahan Agustus,

Satu - tiga bulan mensupervisi teman - teman baru di Cab Pacitan.

Haha, tapi sampai mereka bisa dilepas yaa..

Benar - benar kado istimewa yaa...

Kota baru, Kantor baru, Cabang Baru, Usia baru :D



"Life Is An Adventure"

Minggu, 14 Juli 2013

Meninggalkan Kota Jombang

Tak terasa waktu telah berlalu, sudah tiga tahun aku tinggal di kota ini dan hari ini adalah hari terakhirku di sini. Pertanggal 8 Juli 2013 kemarin surat mutasiku ke Cabang Ponorogo dari Kawil sudah datang. Rasa senang, haru, dan sedih larut menjadi satu. Sudah tidak terkira banyaknya cerita, baik itu senang, duka, tawa, dan cinta.


Teman – teman kantor, Bpk dan Ibu Gatot , Iyuk, bagiku kalian sudah menjadi saudara sekaligus keluargaku. Hampir setiap hari kulalui hari bersama kalian baik disaat sehat maupun sakit. Mas Narko, Iyuk,  Ibu – ibu penjual nasi pecel, padang, nasi gudeg, Cak ji kalian sudah begitu hafal sampai – sampai tidak pesanpun kalian sudah tau aku mau makan apa. Aldi, Andin, Nadia, Cacha, Little Dija, Anak – anak kecil yang lucu, tanpa kalian sadari kalian selau menghiburku, mengisi di sela – sela rutinitasku. Begitu juga dengan nasabah – nasabah yang lucu, yang hobi ngajak ngobrol dan becanda, yang tidak suka ngeyelan, cepat atau lambat pasti  aku akan selalu kangen dengan kalian.


Tiga tahun dari yang tadinya begitu berat aku ke kota ini, kini justru terasa begitu berat menuju kota yang baru. Kota kelahiranku, Ponorogo ku, bahkan disana ada teman, saudara, dan keluarga ku. Tapi entahlah, tiga tahun di Jombang membuatku begitu nyaman dan kerasan. Hari ini aku harus berpisah dengan teman – temanku di kota ini untuk kembali ke kota ku, kota kelahiranku dan entah mungkin dua atau tiga tahun lagi aku juga akan meninggalkan kota itu, kota yang sekaligus menjadi kampung halamanku.


Ya Tuhan lindungi dan berkati orang – orang yang selalu menyayangiku di kota ini, dan semoga aku juga bisa menjadi berkat untuk orang – orang baru di kotaku. Sampai berjumpa kembali kota Jombang, kotamu bagaikan rumah keduaku.

“Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, dan seberat – berat cobaan adalah perpisahan.”

Kamis, 04 Juli 2013

"Mirrors"

Melihat engkau tersenyum lebar sore tadi, rasanya malam ini aku hanya ingin menari sepanjang malam, menari tanpa henti, menari sampai pagi, menari bahagia sambil terus - menerus bernyanyi lagu ini "Mirrors" :

Aren't you somethin' to admire?

(Bukankah kau pantas untuk dipuja)
'Cause your shine is somethin' like a mirror
(... cahayamu mu seperti cermin)
And I can't help but notice
You reflect in this heart of mine
(Kau terpantul di hatiku ini)
If you ever feel alone and
The glare makes me hard to find
Just know that I'm always
Parallel on the other side

'Cause with your hand in my hand and a pocket full of soul

I can tell you there's no place we couldn't go
Just put your hand on the glass
I'll be tryin' to pull you through
You just gotta be strong

'Cause I don't wanna lose you now

(... aku tak ingin kehilanganmu)
I'm lookin' right at the other half of me
(Ku lihat separuh jiwaku)
The vacancy that sat in my heart
Is a space that now you hold
(Ada ruang yang kini kau huni)
Show me how to fight for now
And I'll tell you, baby, it was easy
Comin' back here to you once I figured it out
You were right here all along
It's like you're my mirror
My mirror staring back at me
I couldn't get any bigger
(Aku tak mungkin bisa lebih besar lagi)
With anyone else beside of me
(Jika bersama orang lain di sisiku)
And now it's clear as this promise
That we're making two reflections into one
'Cause it's like you're my mirror
My mirror staring back at me, staring back at me

Aren't you somethin', an original

(...Kau adalah yang sebenarnya)
'Cause it doesn't seem merely a sample
And I can't help but stare, 'cause
I see truth somewhere in your eyes
(...kulihat kebenaran di matamu)
I can't ever change without you
You reflect me, I love that about you
And if I could, I would look at us all the time
(Dan andai kubisa, ku inggin kita saling memandang sepanjang waktu)

Yesterday is history

(Kemarin adalah cerita)
Tomorrow's a mystery
(Esok adalah misteri)
I can see you lookin' back at me
(Bisa kulihat kau membalas tatapanku)
Keep your eyes on me
Baby, keep your eyes on me

You are, you are the love of my life [x10]


Now you're the inspiration for this precious song

(Kau adalah inspirasi lagu istimewa ini)
And I just wanna see your face light up since you put me on
(Dan aku hanya ingin melihat wajahmu berbinar.....)
So now I say goodbye to the old me, it's already gone
(Maka kini aku ucapkan selamat tinggal pada diriku yang dulu,.....)
And I can't wait wait wait wait wait to get you home
Just to let you know, you are
(Agar kau tahu,....)

You are, you are the love of my life [x8]

(Kau adalah cinta dalam hidupku)

Girl you're my reflection, all I see is you

(... ..., yang kulihat hanyalah dirimu)
My reflection, in everything I do
You're my reflection and all I see is you
(... dan yang kulihat hanyalah dirimu)
My reflection, in everything I do

You are, you are the love of my life [x16]

(Kau adalah cinta dalam hidupku)


Mirrors | Justin Timberlake

Jumat, 28 Juni 2013

Weekend

Akhirnya jum'at yang sibuk udah usai, akhir bulan, crowded, antrian nasabah membludak, segaligus nyambi jadi mentor buat anak baru yang lagi OJT udah selesai. Legaaa.. banget rasanya,
Alhamdulillah juga pas tutupan ga ada selih kas, karena hampir seharian laci dipakai maianan monopoli, diacak - acak buat latihan. Haha tapi lumayanlah capek - capek jadi ga terasa..
Belum lagi Alhamdulillah begitu sampai kost hujan langsung turun, rasanya bener - bener adem, hati, pikiran, semua rasanya jadi seger. Oiya, besok libur, waktunya santai - santai, melekan, browsing - browsing sampai malam. Haha...ga ada kerjaan banget ya,

Sebenarnya pengen juga sih malam ini pulang Ponorogo, nengokin bapak sama ibu, pengen juga ajak ibu jalan - jalan. Haha.. tiba - tiba ingat kalau ibu pengen jalan - jalan ke Jogja, katanya kangen lewat Wonogiri, Krisak, suasana perjalanan yang katanya unik, khas pedesaan - pedesaan di Jawa Tengah, dan seperti melihat kembali ke masa lalu. Orang - orang masih banyak naik sepeda angin, nenek - nenek lansia yang masih segar bugar, yang masih sehat sambil guyonan berangkat kesawah atau pasar. Haha Insya'allah ya ibu minggu depan Dhika pulang Ponorogo, terus kita jalan - jalan ke Jogja, sudah lama juga to kita tidak jalan - jalan. Tapi minggu depan ya.. lagian minggu ini Arda (adik ku) kan juga masih sibuk di Surabaya, semoga juga minggu depan Arda juga sudah ga sibuk jadi kita bisa sekeluarga jalan - jalannya.

Mhmm.. balik lagi ke sini, ternyata hujan di luar sudah reda, ga kerasa sambil nulis ehh.. salah ding, sambil baca - baca tiba - tiba udara kerasa mulai panas lagi. Haha.. sebenarnya ga kerasa sih kalau pas baca, cuma begitu behenti langsung deh seperti ruangan yang tiba - tiba AC-nya dimati'in. Lebay yak??? Serius, baca tulisan mbak itu rasanya adeeemm banget, e' sama m'-nya aja sampai banyak. Jago banget ya, lincah, mengalir ga ada habisnya. Pengen banget bisa nulis kaya mbak, bikin orang yang baca ketawa - ketawa sendiri, haru, bahagia, lega, jadi tau apa yang sebelumnya tidak tau. Komplit rasaya, dan komplit juga buat isi weekend.  Haha..

Dari membaca tulisan mbak aku jadi tau sedikit banyak tentang mbak, walau pastinya mungkin yang aku tau tidak lebih dari sebatas ujung kuku. Bisa juga merasa seperti menjadi bagian dari keluarga mbak, walau sebenarnya mungkin mbak sama sekali tidak mengenalku. Haha yaaa...
Walau tidak mungkin aku ada dalam cerita mbak, tapi aku bahagia bisa membaca semua tentang mbak. Dan aku juga bangga ketika ada kesempatan bisa bercerita tentang mbak, walau mungkin cuma sedikit.


Happy Weekend Semoga Besok Tokonya Ramai.



Sabtu, 15 Juni 2013

Tangan Ku Kaku


Entah karena bensin motor lagi waktunya isi bensin atau memang kebetulan, tiba - tiba malam ini aku pengen makan soto ayam yang ada di simpang tiga. Seperti biasa rute dari kost ke simpang tiga pasti lewat depan rumah mbak dan malam ini pun aku lewat depan rumah mbak. Seperti biasa juga ketika lewat depan rumah mbak aku selalu menengok atau paling tidak melirik ke arah pintu rumah mbak. Tapi malam ini ada yang beda, bukan rutenya, bukan juga akitivitas ku yang ganti dari yang tadinya noleh jadi ndangak atau dari nglirik jadi merem sambil naik motor. Malam ini untuk yang pertama kalinya aku melihat mbak duduk di kursi depan pintu rumah, mbak tersenyum, dan mengangguk kepada ku. Aku benar - benar kaget, shock, dan terheran - heran karena biasanya yang selalu duduk disitu hanyalah ayah mbak dan tiba - tiba berubah menjadi mbak. Saking kagetnya entah kenapa jari tanganku tiba - tiba juga menjadi kaku, jempol yang sudah nempel di klakson seolah tidak bisa bergerak, kaku, dan niat ku untuk segera membalas anggukan mbak gagal.

Dengan masih terheran - heran aku pun sampai di SPBU dengan sambil terbayang mbak. Seperti pembeli lain aku pun antri, turun, dan membuka jog sepedah motorku untuk diisi bensin. "Lhoh, koq ga ada tutup tankinya?" haha.. Ini kan motor laki, ngapain juga turun, dan membuka jog segala. Hadeh benar - benar tidak konsentrasi, motor juga motor sendiri, baru juga bukan, sudah bertahun - tahun malah iya. Koq bisa lupa sih. OK! "Pak  30.000 ya?" sambil tak kasih uangku pecahan 50.000-an. "Mas?" Petugas SPBU kembali nyodorin kembalian 40.000. "Koq banyak?" ternyata sama mas-nya motorku cuma diisi 10.000. Karena dari tadi aku ga fokus aku pun melilih introspeksi dari pada menghakimi petugas SPBU itu. "Apa iya ya aku yang salah ngomong? Masa isa niat pikiran dan hati beli 30.000 tapi mulut pesen 10.000?" Ya sudah lah, toh besok - besok bisa beli lagi. Mungkin karena perut laper kali ya...

Setelah kenyang beli soto, akupun pulang dengan rute yang sama, lewat depan rumah mbak, tentunya dengan niat bulat menyapa mbak dengan klakson jika memang mbak masih di situ. "Lha, koq yang duduk disitu berubah jadi ayah? Lha koq warna bajunya sama?" Lha masa iya yang lewat pertama tadi salah, Lha masa iya tadi yang duduk di situ bukan mbak? atau aku yang sekarang salah lihat?" Aku pun segera menepi, kebetulan di kanan jalan ada penjual martabak, haha perut jadi laper. Sambil menunggu martabak aku kembali terheran - heran sambil penasaran "Yang salah lihat yang pertama atau yang kedua?" Mhmm..setelah pesananku selesai dan karena malas juga menyebrang jalan akupun memutuskan untuk sekali lagi lewat depan rumah mbak. Memastikan siapa yang sebenarnya tadi duduk di depan pintu. 

Dengan membaca bismillah aku pelan - pelan lewat depan rumah mbak dan ternyata pintu rumah mbak sudah tertutup, tak ada seorangpun yang duduk disitu.




Minggu, 09 Juni 2013

“Catatan Terakhir Malam Minggu Miko”




Malam minggu gue gagal lagi. Tapi jujur, selama malam minggu - malam minggu ini gue belajar banyak. Gue belajar bahwa terkadang selain harus mendengarkan perkataan orang lain, kita juga harus tahu apa yang sebenarnya kita butuh. Dan terkadang kita gak sehebat yang kita pikir. Itu gak apa - apa. Gue juga belajar kita juga gak harus tahu orang lain butuh kita atau tidak, tapi yang penting kita ada untuk mereka. Dan selama malam minggu - malam minggu ini gue belajar, bahwa GUE GAK BOLEH BERHENTI BERHARAP. GUE YAKIN SUATU SAAT NANTI PASTI ADA ORANG YANG TERBAIK BUAT GUE.”


 — Miko (“Malam Terakhir Miko” - Malam Minggu Miko) —

Jumat, 26 April 2013

Dengan Do'a Hidup Tidak Hanya Habis Untuk Bekerja, Tidur, dan Makan Saja


Jika mau menghitung mungkin kita akan terheran - heran ketika tau sebagian besar waktu kita hanya habis untuk bekerja, tidur, jalan - jalan, atau mungkin habis untuk makan. 

Tidak percaya? Yuk, coba kita hitung.

Aktivitas Jam/Hari Jumlah Hari Dalam 1 Bulan Jumlah Bulan Dalam 1 Tahun Usia Rata - Rata Jumlah Dalam Jam Dalam Tahun
Kerja 12 30 12 60 259200 30
Tidur 7 30 12 60 151200 17.5
Belajar/Membaca 2 30 12 60 43200 5
Bersantai 2 30 12 60 43200 5
Ibadah 1 30 12 60 21600 2.5
Usia 60

Anggap saja usia kita  60 tahun, maka separuh usia kita hanya habis untuk bekerja. Hampir setiap hari selama 30 tahun waktu kita habis untuk mencari uang,  tidur sepanjang lebih dari 17 tahun, dan mungkin 10 tahun lagi untuk kegiatan lainya yang sebenarnya tidak begitu penting. Sedangkan sisanya waktu untuk ibadah paling hanya selama 2 tahun selama seumur hidup. Bagaimana tidak kadang suara Adzan di mushlola - mushola saja belum selesai tapi sholat kita sudah selesai dan sudah kembali sibuk dengan kegiatan lain.

Kalau dipikir memang mubadzir banget, disaat tujuan hidup kita hanya untuk kembali kepadaNya tapi justru sebagian besar waktu kita hanya habis untuk kegiatan lainya. Tapi Alhamdulillah untungnya Tuhan Maha Tau, dan Maha Pengasih. Ia mengajarkan kita untuk selalu mengawali setiap aktivitas dengan berdo'a, dengan berdo'a apa yang kita lakukan akan dicatan sebagai ibadah tentunya juga dengan niat yang lurus. Dengan berdo'a Insya'allah apapun yang kita lakukan sepanjang hidup akan catat sebagai amalan ibadah kepadaNya. 


Selasa, 12 Maret 2013

Dikira Bapak - Bapak Lagi

Setelah kejadian di salon beberapa bulan yang lalu, kemudian rafting di songa, kapan hari kejadian itu terulang lagi. Kapan hari aku jalan -jalan ke toko sepeda yang ada di Jombang tentunya dengan niat membeli sepeda. Langsung saja aku menuju salah satu toko sepeda yang ada di Jl. A Yani karna sebelumnya aku memang sudah browsing di internet toko sepeda mana yang merupakan penjual resmi dari merek sepeda yang aku cari. Setelah memarkir motor aku langsung masuk ke toko tersebut, ada banyak sekali dagangan mulai dari sepeda roda 3 (tiga) sampai sepeda - sepeda MTB berbagai jenis. dan langsunglah aku disapa sama cece dan koko pemilik toko.

Cece - cece : Om, cari apa?
Aku : Mau lihat - lihat sepeda aja Ce.
Cece - cece : Masuk aja Om ke belakang, barang'e ada buaanyak. Sambil memanggil salah seorang pelayannya.
Cece - cece : Tik - tik (bukan nama sebenarnya), anterin Om-nya tik mau lihat - lihat sepeda ke belakang.
Pelayan : Iya Ce, ayo Om kebelakang Om, ta anter... (Dengan gaya penuh semangat).
Aku : Siiip...
Pelayan : Ini Om, tinggal pilih muuacem - macem ini jenisnya ada yang kursinya plastik ada yang pakai popok empuk. Gawe usia piro sih Om? (Buat usia berapa sih Om?)

Dieenggggg.....dengan PD-nya mbak ini sambil menunjuk kearah sepeda - sepeda unyu beroda 3 (tiga) berwarna ungu - ungu dan pink. Benar -benar serasa tiba - tiba ada petir di siang bolong.

Foto cuma ilustrasi
Aku : Mbak, sepeda'e gawe aku mba! duduk gawe anak ku. (Sepeda untuk saya, bukan untuk anak saya).
Pelayan : Woalaahhh... tak pikir gawe anak'e sampean mas - mas, tiwas tak tawani sepeda rodo telu. (Ooo..  saya pikir untuk anaknya, terlanjur saya tawarin sepeda roda tiga).
Aku : Mhmmmm....

Langsung deh benar -benar speechless padahal pagi itu aku sudah pakai celana jeans dan kaos oblong biar kelihatan keren (Lebih muda dikit). Maklum sebenarnya aku lebih suka dan nyaman kalau pakai celana kain dengan kemeja atau kaos berkerah. Lebih ringan dan pastinya kelihatan lebih sopan, tapi apa daya sudah banyak kritik dan saran di mana - mana. Untung juga pagi itu aku tidak pakai celana kain plus kemeja, coba pakai pasti bisa - bisa aku ditawarin sepeda mini atau BMX untuk ABG. Kacau...

Pelayan : Hehe.. Sorry mas yo,..
Aku : Iyo, santai wae.. Aku golek MTB iki. (iya, santai aja aku cari Mountain Bike koq).

Mhmmm.. Ya beginilah resiko kalau punya tampang agak boros, bukan yang pertama kalinya. Dulu yang di salon juga, sama mbak kasirnya masa iya aku dikira suaminya ibu - ibu yang kebetulan waktu itu juga pas lagi mau bayar. Disuruh bayarnya jadi satu lagi, dan dengan entengnya itu mba kasir bilang "Nota potong rambutnya jadi satu ya mas ya sama istrinya" sambil melihat kearah ibu - ibu di sampingku yang mungkin usianya sudah 37 tahun. Haduuuh dalam hati "Mbak plissss... aku masih muda, aku belum punya istri, itu istrinya orang, aku tidak kenal masa iya aku suruh bayarin biaya potong rambutnya". Haha..

Terus waktu rafting di Songa juga, temen - temen kantor yang lain dikira sama pasangannya, suami atau istrinya. Giliran aku sama Guide-nya dikira sama anak ku, si Aldi anak kelas 5 (lima) SD yang kebetulan juga ikut karena diajak sama mamanya. Memang koq orang - orang itu kalau kata bang Rohma "TERLALU!". Kadang jadi kepikiran masa iya sih muka ku setua itu, itukan ukuran untuk bapak - bapak. Masa iya, perasaan biasa - biasa aja. Apa jangan - jangan Akte kelahiranku salah cetak ya????? :))

Om Hendhika, Mba Rina, Mas Udin, Aldi
Ya apapun itu aku selalu bersyukur koq, banyak juga teman - teman entah itu teman kantor, kuliah. Mereka sering bilang kalau aku itu sebenarnya tidak kelihatan tua tapi Dewasa. Haha... Ya - ya - ya, awas ya kalau cuma pujian palsu!!!! :p


"Menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa adalah pilihan"


Rabu, 20 Februari 2013

Nasihat Teman Lama


Foto ini diambil ketika kami melakukan pendakian di Gunung Semeru

Bertemu yang sholehah, sholehahnya dia belum tentu kekal.
Bertemu yang soleh, solehnya boleh berubah.
Karena mereka adalah insan biasa,
Perkawinan adalah sebagian daripada proses untuk MENJADI, bukan MENCARI.

Hendrasti Wijanarko bersama Si Kecil

Hehe.. terimakasih mas Hendra atas anjurannya untuk segera menjatuhkan pilihan (Ojo njlimet - njlimet), sekaligus tidak ragu untuk segera menikah (Menikah ngono ibadah). Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran. Aamiin, salam ya untuk Si Kecil :)

Senin, 11 Februari 2013

Digodain Bayi





Bismillahirohmanirohim

Gambar hanya ilustrasi


Kejadiaan ini sebenarnya terjadi beberapa hari yang lalu, seperti biasa setiap pulang bekerja aku selalu menyempatkan terlebih dulu untuk mampir cari makan sebelum balik ke kost. Maklum anak kost tiap hari kalau makan bisanya cuma beli ga ada waktu buat masak, hehe.. sungkan mau bilang ndak ada yang masakin :D
Lumayan keluar kantor masih bisa melihat matahari, artinya pulang sore. Cuss... langsung ke Cak Ji', Cak JI' adalah salah satu penjual soto daging terenak di kota Santri. Aku sudah hampir 3 (tiga) tahun menjadi pelangganan setianya, dan hampir setiap hari juga aku selalu makan di sana.
Aku : "Soto Pak setunggal maem mriki?" (soto pak satu makan di sini).
Cak JI : "OK!"
Tidak lama menunggu peyalannya datang membawakan teh hanggat, maklum sudah hafal kalau makan pasti minumnya teh hanggat tidak pernah mau pakai es.
Cacak-cacak : "Iki Om" (ini Om minumya)
Aku : “Sippp” suwun mas (terimakasih mas)
Sore itu kebetulan  aku duduk satu meja bersama pembeli lain. Ada 3 (tiga) orang ibu – ibu yang sepertinya mereka bersaudara dan kebetulan satu meja denganku. Pas di depanku juga ada anak kecil usianya mungkin baru sekitar 2 (dua) tahun, dia adalah putri dari salah satu ibu – ibu itu. Dengan berbagai gaya dia ogah – ogahan ketika disuapin mamanya.
Eits, siapa tu ada gadis lirik – lirik???? Mhmm.. ternyata diam – diam ada gadis yang memperhatikan ku, cantik, lucu, imut tapi sayang masih bayi. Hehe
Lhoh dia malah melambaikan tanggan dan dada – dada ke aku..
Bayi : “Om.. om” sambil dada – dada ke arahku..
Aku : “halloo adik”   hehe dia senyum  dan ketawa.. (haha aku digodain bayi)
Ternyata anak kecil itu agak susah makannya dan malah lebih sering memperhatikanku makan (haha mulai deh Om Hendhika GeEr). Setelah sekian suapan akhirnya habis juga itu soto yang ada di mangkuknya, tentunya dengan segala perjuanggan dan bujuk rayu mamanya.
Bayi : “Om Habesss…”
Cak Ji’ : “Puinteeer rek, Om mu ta iku?” haha sambil menunjuk aku.
Mamanya : “Pancen koq bocah iki” (memang koq anak ini)
Pakai lapor ke aku segala ternyata. Karna tidak kenal jadi ya cuma aku balas dengan senyum dan angukan kepala.
Mamanya : “Sudah ayuk pulang, sudah selesai makannya”
Caj Ji’ : “Pinter rek maem’e banyak”
Dan begitu mau diajak pulang ternyata anak kecil itu kembali beraksi melambaikan tanggan mungilnya.
Bayi : “Tata” tadinya aku pikir dia dada – dada lagi.
Aku : “OK! Dada adik” dan bayi itu langsung benggong????
Bayi : “Ndaaak mauu… Calimmm dulu”  Glodaaakkk  (tidak mau, cium tanggan dulu)
Mamanya : “Minta salim Om???” Langsung deh orang sewarung ketawa. Haha..
Cak Ji” : “Koq endel?” (Koq genit) Wkwkwk…
Sambil senyum aku bilang “Iyaaa” aku ulurkan tanganku  dan akhirnya anak kecil itu mau diajak pulang setelah salim (cium tangan). Alhamdulillah rasanya seneng banget serasa Allah tiba – tiba menghadirkan keluarga atau saudara di tengah – tengahku.

Gambar hanya ilustrasi

Mungkin itu hanya sekedar hiburan kecil dari Tuhan, ketika aku tinggal sendiri di kota orang. Tuhan mempertemukanku dengan anak – anak kecil yang lucu, yang walaupun tidak kenal tapi mereka bisa membuatku tersenyum dengan tingkah – polah lucunya.  Maklum di kota ini aku hanya punya sedikit teman itupun paling cuma orang – orang kantor, apa lagi keluarga satu pun tidak ada. Alhamdulillah ya Allah, terimakasih cerita lucunya.